Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Big Mouth, Drama Korea yang Membuat Penontonnya Sibuk Menerka-nerka

Setelah setahun belakangan saya menyibukkan diri menjadi penikmat drakor, satu hal positif yang saya dapatkan adalah bertambahnya wawasan saya perihal beragam profesi. Jika film India begitu memikat dengan isu sosial yang diangkat, drakor hadir dengan pendalaman profesi dan sentilan terhadap sisi kemanusiaan. 

Menggemari keduanya (drakor dan film India) adalah sebuah perpaduan pas untuk menambah poin kebahagiaan dalam menjalani hidup. Setelah drakor Extraordinary Attorney Woo tamat—dengan happy ending—saya memutuskan untuk maraton nonton satu judul drakor yang lain. 

Meski drakor tersebut sudah tayang sejak bulan lalu, tetapi entah kenapa baru setelah EAW tamat, saya tergerak untuk nonton. Adapun judul drakor yang saya maksud adalah Big Mouth yang pekan kemarin sudah memasuki episode kesepuluh.

Sama seperti EAW, Big Mouth juga bertema hukum. Bedanya, EAW tampil sebagai drakor bertema hukum yang dikemas dengan ringan, sementara Big Mouth siap membuat penonton terkesan dengan adegan-adegan dan dialog yang menegangkan.

big mouth drama korea

Sedikit catatan yang penting untuk diperhatikan, jika kalian tidak nyaman dengan visual darah di mana-mana, mending skip aja nonton drakor yang satu ini.

Sinopsis Big Mouth

Park Chang Ho ( Lee Jong Suk) adalah seorang pengacara dengan persentase kemenangan hanya 10 persen. Dalam artian, dari sejumlah kasus yang ia tangani, sebagian besar berakhir dengan kekalahan. Ia juga sering membual alias omong doang, makanya dijuluki big mouth.

Hingga pada suatu hari, Chang Ho ditawari menangani satu kasus besar. Tidak tanggung-tanggung, kliennya pada saat itu adalah seorang walikota.

Kasus yang ditangani oleh Chang Ho pun adalah sebuah kasus berat yang melibatkan sejumlah nama besar, mulai dari pengusaha, hingga aparat pemerintahan.

Awalnya Chang Ho tampil meyakinkan sebagai pengacara. Setidaknya, ia mulai memetakan keterkaitan satu nama dengan nama yang lain. Namun, karena kecerobohannya, keadaan jadi runyam. Chang Ho mengalami kecelakaan, lalu dipenjara karena kasus narkoba.

Di sejumlah media dirilis berita bahwa Chang Ho adalah Big Mouse, penjahat misterius paling fenomenal dan dicari saat itu.

Saat menjadi narapidana, bukan cuma kehidupan Chang Ho yang berubah, Miho (Im Yoona)—istrinya—pun, mau tidak mau jadi kena getahnya. Seterusnya, bersama dengan Miho, ayahnya Miho, dan seorang rekan pengacaranya, Chang Ho mengurai kaset kusut dalam kasus kriminal yang membuatnya menjadi korban.

review big mouth
source: cnn indonesia

Selama proses penyelidikan, sejumlah fakta dan clue mencuat. Sejumlah nama dicurigai sebagai Big Mouse, tetapi sampai episode kesepuluh, siapa Big Mouse sebenarnya belum benar-benar terungkap.

Selain misteri tentang Big Mouse, cerita lain yang menyimpan praktik bisnis kotor seorang veteran pun menjadi satu hal menarik untuk ditonton.

Review Big Mouth

Entah terlambat atau malah terhitung terlalu cepat untuk mengulas drakor yang masoh om going di Disney + Hotstar ini. Yang jelas, setelah menonton sampai sepuluh episode, jari saya lumayan gatal untuk menulis ulasan tipis-tipis.

Dibanding Doctor Lawyer yang juga mengangkat permainan kotor pihak rumah sakit dan aparat pemerintah, Big Mouth terasa lebih kental unsur misterinya.

Sangat menarik mengikuti perubahan kehidupan Chang Ho bersama istrinya. Awalnya mereka adalah pasangan suami-istri biasa dengan sederet permasalahan terkait ekonomi keluarga, tetapi karena Chang Ho melibatkan diri dalam kasus besar yang melibatkan banyak orang penting, kehidupan Chang Ho dan istrinya berubah total.

Mereka tampil badas sebagai suami-istri yang penuh tak-tik dalam menjalankan misi. Sisi romantisme dalam drakor ini memang tidak terlalu banyak, tetapi ia hadir sebagai sesuatu yang membuat emosi penonton jadi campur aduk. Semacam oase setelah dibuat tegang, kesal, dan sibuk menerka-nerka.

Dari sejumlah nama yang masuk dalam daftar suspect, sejauh ini saya pun belum bisa menebak dengan pasti, siapa Big Mouse sebenarnya.

Tadinya, setelah menonton episode sembilan, sempat yakin bahwa Choi Doha (Kim Joo Hun)—si bapak walikota—sebagai Big Mouse, tetapi setelah menuntaskan episode kesepuluh, keyakinan saya itu terpatahkan.

Saya rasa, banyak penonton drakor ini yang masih sibuk merangkai clue untuk menebak siapa Big Mouse. Di Twitter sendiri, sudah cukup beragam teori yang muncul sebagai landasan dalam menebak siapa Big Mouse sebenarnya.

Drakor ini memang begitu kental dengan konspirasi. Antara satu tokoh dan beberapa tokoh lainnya, mereka sama-sama mencari satu sosok yang sama, tetapi dengan kepentingan yang berbeda. Selain Big Mouse, yang menjadi incaran banyak tokoh dalam drakor ini adalah sebuah makalah.

Bukan makalah biasa tentu saja, karena gara-gara makalah tersebut sampai terjadi aksi pembunuhan. Secara keseluruhan, drakor ini menjadi salah satu drakor yang mengangkat isu yang relate dengan sistem peradilan di Indonesia. 

Aparat yang gila uang, pemerintah yang terlibat bisnis kotor, dan begitu mudahnya hukum dimanipulasi. Melihat bagaimana pembagian sel dalam lapas, saya jadi ingat bagaimana di Indonesia pun berlaku hal yang nyaris sama. Paling tidak, yang namanya sel "khusus" untuk tahanan yang punya kuasa dan uang, pernah kita saksikan bersama di sejumlah headline media.

Selain itu, ada juga isu tentang dampak limbah pabrik terhadap lingkungan. Lagi-lagi drakor melayangkan sentilan dan kritik dengan cara yang keren. Isu penting tersebut bahkan dijadikan satu poin penting yang turut menghadirkan sisi misteri Big Mouse, maupun sisi misteri drakor ini sendiri.

Penonton bukan cuma dibuat bertanya-tanya tentang siapa Big Mouse sebenarnya, tetapi juga dibuat sibuk untuk memecahkan teori, sejauh apa dampak limbah pabrik tersebut terhadap para korbannya.

Mungkinkah Big Mouse adalah organisasi/komunitas para korban limbah pabrik? Bisa iya, bisa juga tidak tentu saja.

Yang jelas, dari segala unsur yang ada dalam drakor ini, kalau kalian suka genre misteri yang begitu kuat unsur detektif dan aksi kriminal, coba deh nonton! Meski dibuat penasaran dan (mungkin) overthinking, tetapi Big Mouth sangat sayang untuk dilewatkan.

Bagi kalian yang juga nonton drakor ini, kira-kira siapa Big Mouse sebenarnya menurut kalian?Diskusi yuk!


Author : UtamyyNingsih

 

 

Han
Han Lebih suka dipanggil Han ketimbang Lohan. Menikmati sebagai penuntut ilmu sejati. Blogger cupu yang punya mimpi seperti bos kapanlagi

Post a Comment for "Big Mouth, Drama Korea yang Membuat Penontonnya Sibuk Menerka-nerka"