Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Curhat Soal ODOP Blogger Squad Komunitas Blogger Terkece

ODOP Blogger Squad

Maaf hari ini numpang curhat lagi soal ODOP Blogger Squad. Salah satu komunitas blogger yang bisa dibilang paling pertama saya ikuti. Masuk ke ODOP di tahun 2019. Berhasil diterima sebagai angkatan ke-7.

Sebelum bergabung dengan ODOP sebetulnya sudah beberapa komunitas juga yang saya ikuti, namun tidak bertahan lama. Entah itu karena bosan atau karena tidak bisa menyesuaikan dengan habit menulis yang ada dalam komunitas itu sendiri.

Bagi yang mengenal saya, jeyjingga.com, mungkin sudah tahu juga bagaimana saya melompat-lompat dari komunitas satu ke komunitas yang lain. Ada yang bertahan sampai sekarang, ada juga yang tidak. 

Memilih ODOP Blogger Squad

Saat bergabung bersama ODOP pun saya juga baru membeli domain untuk blog saya yang masih seumur jagung. Perjalanan ngeblog saya bisa dibilang tidak mulus. Dibalik sebuah branding jeyjingga, ada banyak blog yang pernah saya buat.

Mulai dari wordpress, blogspot, tumblr, hingga menjadi salah satu content writer sebuah media meskipun hanya beberapa bulan saja. Pada dasarnya saya memang mudah bosan dan butuh tantangan setiap kali ingin menargetkan sesuatu. 

Lalu bertemulah saya dengan ODOP yang di dalamnya ada banyak sekali program yang bikin saya betah. Anti mager, dan tentu saja berjasa besar dalam membentuk sebuah kebiasaan menulis bagi seorang jeyjingga.

Dulu waktu yang saya pergunakan mungkin hanya kesia-siaan belaka. Kalau tidak main game ya nulis diary yang bikin geli lah pokoknya. Bersyukur bisa bertemu dengan ODOP dan seluruh keluarga besar di dalamnya sehingga saya bisa kembali membentuk habit yang baik ini.

Setelah dinyatakan berhasil menjadi anggota resmi ODOP 7, akhirnya saya pun memilih ODOP Blogger Squad sebagai salah satu tempat saya menimba ilmu dan melatih kekonsistenan. Awalnya karena diberi syarat harus blog berniche, saya pun menyerah dan nyaris mundur.

Namun saat itu setelah berdiskusi dengan salah satu PJ alias penanggung jawab, akhirnya banyak juga niche gado-gado yang diterima untuk belajar bersama ODOP Blogger Squad. Apalah artinya jeyjingga yang masih belum genap berusia satu tahun saat itu. 

Tapi saya merasa beruntung karena ODOP Blogger Squad jadi wasilah alias perantara sendiri bagi saya yang sedang menggebu-gebu ingin belajar soal blog.

Kaleidoskop Setelah Mengikuti ODOP Blogger Squad

Beberapa hal yang mungkin ingin saya tuliskan di sini adalah peristiwa-peristiwa penting yang akan selalu saya ingat selama mengikuti ODOP Blogger Squad.

Dulu saya menganggap blog adalah sebuah sarana menulis yang bisa mendatangkan uang. Salah satunya lewat Adsense yang menjadi concern awal saya memilih blog sebagai pekerjaan sampingan. Namun ternyata saya salah.

Boro-boro sebulan dapat sejuta, 50 ribu saja saya bersyukur. Malahan pernah juga hanya mendapatkan 1000 rupiah saja dalam sebulan. Hal ini tentu saja sangat mengganggu saya. Kalau orang bilang bisa mendapatkan uang dari Adsense yang tertempel di blog, bagaimana caranya seperti mereka?

Akhirnya saya pun mencari tahu, ilmu-ilmu apa yang belum saya ketahui soal blog ini? 

Yah, terkadang manusia jadi lebih ambisius jika ada kaitannya dengan cuan ya?Hehehe..

  • Belajar soal niche bersama ODOP Blogger Squad akhirnya membuat saya jadi "peternak" blog kalau orang-orang bilang. Saya jadi punya impian untuk mengembangkan blog menjadi bisnis media elektronik. Apakah sudah berhasil? Tentu saja belum :) Doakan yaa. Saat ini sedang dalam tahap rintisan.
  • Belajar soal konsisten bersama ODOP Blogger Squad. Karena diantara beberapa kelas yang saya ikuti selama satu tahun terakhir, ODOP Blogger Squad lah yang terus menjadi semangat saya untuk mengisi blog.
  • Belajar soal blogging. Tidak hanya soal niche dan konsisten untuk menulis, tapi juga segala tetek bengek tentang dunia per-blogging-an. Menariknya, kami saling berbagi di sini. Tidak ada yang menjadi "superman" tapi lebih pada "superteam". 

Saya jadi menyadari salah satu petuah dari seorang guru bahwa berbagi ilmu tidak akan merugi. Justru ilmu itu akan lebih manfaat dan barokah ketika kita mau membagikannya dengan orang lain. Apalagi jika ilmu tersebut dapat bermanfaat bagi orang di sekitar kita.

Berkat kekonsistenan itu saya pun menjadi tertantang untuk memecahkan rekor untuk memenangkan blog competition. Target saya bisa mendapatkan 20 penghargaan dalam waktu satu tahun ternyata bisa terpenuhi 15 tempat sepanjang tahun 2020 lalu. Alhamdulillah, sekali lagi ini semua berkat sebuah komunitas yang saling mendukung.

Target untuk mengoptimalkan beberapa blog pun sudah mulai berjalan. Ada yang masih tertatih-tatih merangkak, berjalan, ada juga yang berlari. Yang jelas saya belajar banyak hal untuk mengembangkan impian saya lewat ODOP Blogger Squad ini.

Belajar dari Mbak Marita, Bang Zen, Mbak Ciani, Mbak Sari, Bang Baim, dan beberapa teman squad yang lain setiap hari menjadi asupan vitamin menulis bagi saya. Seolah tiada hari tanpa ilmu. Jika yang satu belum mendapatkan jawaban dari pertanyaan seputar blogging yang selalu dinamis dan berkembang, maka yang lainnya akan membantu dengan senang hati.

Tidak berlebihan jika saya katakan bahwa ODOP Blogger Squad adalah salah satu yang terbaik diantara komunitas menulis yang pernah saya ikuti. Buktinya menginjak tahun kedua dan menuju tahun ketiga saya di sini belum ada sehari pun saya merasa bosan belajar bersama mereka.

Target Mengikuti ODOP Blogger Squad

Setelah diberi amanah menjadi salah satu PJ dalam ODOP Blogger Squad ini saya jadi memiliki target untuk diri sendiri dan juga untuk komunitas yang saya cintai.

Target untuk diri sendiri sudah jelas, sebagaimana yang telah saya sebutkan pada paragraf sebelumnya. Namun untuk target para anggota ODOP Blogger Squad itu sendiri saya sedikit meniru apa yang telah ditargetkan oleh guru blogging saya di luar komunitas ODOP.

  • ODOP Blogger Squad harus naik kelas. Itulah mengapa member yang masuk ke OBS harus memiliki blog yang ber-TLD. Jika tidak, maka yang diharapkan pun tidak seluas mereka yang sudah ber-TLD. Meskipun tidak ber-TLD pun tak mengapa. 

  • ODOP Blogger Squad memahami bahwa blogging tidak hanya soal menulis artikel, menulis karya sastra yang indah dan dituliskan di blog masing-masing. Blogging lebih dari itu. Ada teknis-teknis yang harus dikuasai oleh para bloger jika ingin disebut sebagai profesional.

Ada yang berpendapat bahwa itu bikin saya ngga bisa nulis malahan. Teknik-teknik itu mengekang saya. Boleh saja sih. Namun jelas bloger profesional tentu adalah yang tahu bagaimana teknik-teknik dalam dunia blogging. Mulai dari SEO Onpage, SEO Offpage, Domain Authority, Domain Rating, rank Alexa, sampai masalah sekecil memasang Google Analytics dan Google Search Console. 

Menjadi bloger apakah seribet itu? Tidak ribet kok, makanya jangan dibayangin, tapi segera pelajari dan praktikkan. Karena teman curhat jelas tahu ya, pekerjaan yang ringan adalah yang tidak pernah dikerjakan. Wkwwk.

  • ODOP Blogger Squad menjadi penulis yang bermanfaat untuk banyak orang. Ini nih yang ngga kalah pentingnya dibanding semua tujuan dan target yang lain. Karena percuma ya menjadi content creator tapi yang dibahas isinya ghibah mulu. Hehehe... 

  • ODOP Blogger Squad saling menghargai sesama bloger.

Kenapa? Banyak sekali persaingan tidak sehat kalau sudah nyenggol yang namanya SEO. Teman curhat yang menggeluti ini pasti sudah tahu bagaimana rumor dan fakta yang pernah terjadi ya. Oleh karena itu, saya ngga bosan-bosan untuk mengingatkan bahwa SEO adalah seni. Apa yang kita dapat dari "guru-guru" kita adalah bagaimana seni mereka ketika melaksanakan teknik SEO itu sendiri.

Ibaratnya, lukisan Van Googh tidak bisa dikatakan lebih baik dibanding lukisan Pablo Picasso. Karena hasil karya mereka adalah seni. Rambu-rambunya sama. Namun teknisnya berbeda kan? Jadi tidak ada yang lebih baik dan tidak ada yang lebih buruk. Asalkan masih dalam track yang jelas dan tidak merugikan orang lain.

Masalahnya adalah apakah kita bisa menghargai bloger lain yang memakai teknik berbeda itu? Bisakah kita menahan untuk tidak menjelek-jelekkan satu teknik yang dipakai orang lain untuk mengangkat teknik yang kita pakai?

Duh, rumit ya. Intinya sih, menjadi bloger harusnya kaya wawasan, kaya sudut pandang. Sehingga ketika menghadapi sesuatu yang "di luar" kebiasaannya, dia tidak mudah bingung, tidak mudah gupuh alias panik. Ia tahu apa yang harus dilakukan, saling menghargai. 

Mudah-mudahan para ODOP Blogger Squad pun bisa berlaku demikian. Memenuhi harapan-harapan yang saya tuliskan. 

Intinya mah sulit lho menemukan komunitas yang mau bertumbuh dan berkembang bersama-sama dari nol. Saya menghargai sekali bagi teman-teman yang mau berbagi untuk teman-temannya yang lain. Sabar mengikuti dari nol. Padahal sudah pernah mendapatkan materi yang akhirnya mungkin jadi "itu-itu saja". 

Namun karena kerendahan hati dan kesabaran lah, semuanya bisa seirama. Mengikuti apa yang sudah diprogramkan dengan sungguh-sungguh. Hehehe..

Mudah-mudahan ODOP Blogger Squad tetap hidup, bergerak bersama-sama untuk memperkaya literasi Indonesia, saling memberi manfaat untuk sesama, dan memberi warna untuk dunia blogging di Indonesia. Terus tumbuh dengan ilmu, berkembang dengan membawa manfaat.

Sukses terus ODOP Blogger Squad!

Han
Han Lebih suka dipanggil Han ketimbang Lohan. Menikmati sebagai penuntut ilmu sejati. Blogger cupu yang punya mimpi seperti bos kapanlagi

1 comment for "Curhat Soal ODOP Blogger Squad Komunitas Blogger Terkece"

  1. Terima kasih, curhatan yang menumbuhkan semangat bagi bloger tak keruan macam saya.

    ReplyDelete