Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sinopsis Perfect Stranger, Udah Nonton Belum?

“Hape membuat manusia punya tiga jenis kehidupan; Kehidupan publik, kehidupan pribadi, dan kehidupan rahasia. Semua tersimpan di dalamnya. Karenanya, kita butuh password untuk menjaganya.”

Perfect Strangers, Ketika Handphone Menguak Sisi Kelam

Handphone boleh di-cek pasangan vs handphone adalah barang privasi yang nggak perlu di-cek oleh pasangan. Bukan, saya bukan ingin mengajak untuk mendebatkan hal tersebut. Saya cuma pengen bilang bahwa demikianlah yang terlintas dalam pikiran saya saat menonton film Perfect Strangers. Sebuah film yang menekankan pentingnya komunikasi dan keterbukaan dalam hubungan.

sinopsis perfect strangers
source: liputan6.com

Perfect Strangers sendiri merupakan film yang di-remake dari film Italia berjudul Perfetti Sconosciuti yang rilis pada tahun 2016 yang lalu. Selain Indonesia, setidaknya sudah ada sekitar lebih dari 20 negara yang juga sudah mengadaptasi film tersebut. Salah satunya Korea.

Perfect Stangers versi Indonesia, disutradarai oleh Rako Prijianto dan dibintangi oleh tujuh bintang film papan atas yang kemampuan aktingnya tentu saja sudah tidak perlu diragukan lagi. Khusus untuk Vino G. Bastian, dalam film ini dia tampil beda. Bukan cuma dari segi penampilan, tetapi juga karakternya.

Untuk perbandingan antara film asli dengan Perfect Strangers versi Indonesia—baik itu dari segi alur cerita, karakter pemain, latar, dan lain-lain—saya tidak bisa ikut berkomentar. Sebab, saya belum menonton film aslinya. Jadi, tulisan ini hanya akan membahas tentang Perfect Strangers versi Indonesia.

Sinopsis Perfect Strangers

Tomo (Vino G. Bastian), Wisnu (Adipati Dolken), Enrico (Darius Sinathrya), Anjas (Denny Sumargo), Imelda (Clara Bernadeth), Eva (Nadine Alexandra), dan Kesha (Jessica Mila) adalah tujuh tokoh dalam film Perfect Strangers yang diceritakan menjalin hubungan persahabatan.

Pada acara syukuran rumah baru pasangan suami-istri Enrico dan Eva, tujuh orang tersebut berkumpul dalam jamuan makan malam. Lalu di tengah acara, salah satu dari mereka mengajak memainkan sebuah permainan yang melibatkan handphone masing-masing.

Aturannya, saat acara berlangsung, siapa pun yang menerima notifikasi pesan, surel, panggilan masuk, harus diperlihatkan dan dibacakan secara lantang. Sekilas, permainan tersebut tampak biasa saja.

Namun, dalam perjalanannya, permainan tersebut justru menjadi titik awal yang membuat satu per satu rahasia kelam mereka terungkap dan mengancam keharmonisan hubungan mereka sebagai sahabat maupun hubungan mereka dengan pasangan masing-masing.

Review Perfect Strangers

Perfect Stranger bisa dibilang adalah sebuah film yang penuh kejutan. Penonton diajak untuk menonton dengan rasa santai hanya pada tiga puluh menit awal. Setelahnya, penonton akan disajikan konflik yang intens.

review film perfect strangers
source: kompasiana

Karena saya tidak membaca review mana pun sebelum menonton film ini, saat awal menonton saya bahkan sempat mengira bahwa film ini adalah film drama komedi pada umumnya. Sebab, sulutan konflik maupun dialog yang muncul dari setiap karakter, terasa sebagai sebuah sajian komedi yang siap membuat senyum tipis atau bahkan tertawa sesekali.

Namun, ketika semua tokoh berkumpul di meja makan dan menjalankan permainan yang sudah disepakati bersama, dari sanalah penonton mulai diberi kejutan demi kejutan yang berasal dari sisi gelap masing-masing tokoh.

Menariknya, konflik yang bermula dari terkuaknya sisi gelap masing-masing tokoh adalah sebuah cerita yang relate dalam kehidupan sehari-hari. Tentang pentingnya komunikasi dan keterbukaan dalam hubungan persahabatan dan rumah tangga.

Tiga pasang suami istri dalam film ini adalah pasangan suami istri dengan konflik rumah tangga yang bisa kita jumpai dalam realitas kehidupan. Ada yang punya masalah terkait komunikasi, mertua, cinta yang mulai pudar, komitmen dalam pernikahan yang dilanggar, serta perselingkuhan dan ketidakjujuran yang memang sudah satu paket.

Rumah tangga yang dari luar tampak begitu harmonis, nyatanya diisi oleh dua orang yang memakai “topeng”. Mereka seperti punya tombol switch on-off di kepala yang bisa mengubah karakter mereka ketika berada di depan banyak orang. Bahkan di depan sahabat yang notabene adalah orang yang dianggap paling dekat, ternyata masih ada banyak rahasia yang tersimpan.

Cukup bikin merinding ketika film ini menyinggung bagaimana mereka yang merasa sudah saling mengenal karena bersahabat sejak lama, nyatanya kamuflase belaka.

Yang sedikit ringan sisi gelapnya mungkin cuma tokoh Keysa. Entah karena ia terbilang “pendatang baru” dalam hubungan persahabatan tersebut atau karena memang sudah di-plot demikian, yang pasti berdasarkan pendapat pribadi, ia tidak begitu banyak dikulik. Berbeda dengan tokoh lainnya yang punya porsi sama antara pelaku dan korban, Keysa lebih condong menjadi korban dalam hubungan pernikahan maupun persahabatan yang ia jalani.

Menarik melihat bagaimana konflik yang ada di antara tiga pasangan suami istri dalam film Perfect Strangers. Sebab, dari hubungan mereka, ada pengingat tentang betapa pentingnya komunikasi yang sehat dan keterbukaan dalam menjalani rumah tangga.

Di sisi lain, sisi gelap dari tokoh Tomo juga tidak bisa diabaikan. Ia satu-satunya yang belum menikah meski sudah punya pacar. Dari cerita terkait sisi gelap Tomo, penonton diajak melihat gambaran bagaimana komitmen “siap menerima apa adanya” ada dalam hubungan persahabatan. Apakah kalimat tersebut memang betul-betul menjadi pondasi kuat sebuah persahabatan atau justru sekadar omongan manis belaka?

Menonton film ini memang paling seru tanpa ekspektasi apa-apa. Cukup menonton dengan santai, maka kejutan-kejutan yang disajikan pun membuat rasa ingin terus menonton, hadir sampai akhir film. Bahkan, di akhir film penontontetap disajikan kejutan yang menjadikan film ini sebagai film dengan open ending. Terserah penonton mau mengartikan endingnya seperti apa.

Perfect Strangers dengan cerita yang mengangkat realitas tentang “kesaktian” handphone menyimpan rahasia, adalah sebuah film yang menarik untuk ditonton. Dari sebuah premis yang sederhana, film ini menghadirkan konflik yang menyinggung realitas. Relate dengan apa yang banyak terjadi di sekeliling kita.

Jika penasaran, Perfect Strangers bisa ditonton di platform Prime Video.

Baca juga film Indonesia yang ngga kalah menarik lainnya di sini ya!


Author: UtamyyNingsih

Han
Han Lebih suka dipanggil Han ketimbang Lohan. Menikmati sebagai penuntut ilmu sejati. Blogger cupu yang punya mimpi seperti bos kapanlagi

Post a Comment for "Sinopsis Perfect Stranger, Udah Nonton Belum?"