Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Film Noktah Merah Perkawinan, Oka Antara Sukses Bikin Nangis!

Noktah Merah Perkawinan jadi film pertama yang saya tonton di bioskop bulan September ini. Padahal ada Miracle in Cell no.7 yang sedang booming itu. Kebetulan aja nih bulan ini saya bisa keluar nonton bioskop tanpa diribetin anak hehe.. alhamdulillah, pas banget dengan suami yang juga mengizinkan malam itu saya nonton film ini.

Awalnya saya bertanya-tanya, apa sih yang membuat Noktah Merah Perkawinan jadi film yang bagus dan direkomendasikan oleh salah seorang sahabat yang jarang banget nonton film genre begini. Jadi penasaran kan.

film noktah merah perkawinan

Sinopsis Film Noktah Merah Perkawinan

Noktah Merah Perkawinan dibintangi oleh Marsha Timothy, Oka Antara, Sheila Dara Aisha, Ayu Azhari dan beberapa pemain senior lainnya. Noktah Merah Perkawinan yang diadaptasi dari sinetron berjudul sama di tahun 1996 lalu dikemas dengan sangat baik dan jalan cerita yang menurut saya berbeda.

Bermula dari masalah Ambar dan Gilang yang "belum selesai" inilah noktah itu ada di dalam perkawinan yang sudah 11 tahun mereka jalani. Hubungan Ambar dan Gilang memasuki masa-masa kekecewaan dan berkurangnya komunikasi efektif di antara mereka. 

Apalagi setelah pertengkaran hebat akibat campur tangan orangtua mereka. Masing-masing seperti punya peran dalam rumitnya persoalan rumah tangga mereka. Belum lagi sahabat Ambar yang jarang sekali memberikan aura positif untuk Ambar. Hingga suatu ketika terjadilah kesalah pahaman yang membuat Ambar sulit memaafkan Gilang.

sinopsis noktah merah perkawinan

Bagaimana kelanjutannya dan apa masalah sebenarnya yang terjadi di antara mereka, teman-teman harus nonton filmnya dulu ya!

Pelajaran Yang Bisa Diambil dari Film Noktah Merah Perkawinan 2022

Noktah Merah Perkawinan yang dirilis 15 September 2022 lalu memang punya konflik yang sama dengan sinetronnya yang ditayangkan di Indosiar puluhan tahun lalu. Namun kali ini saya suka sekali dengan penyelesaian cerita yang diberikan oleh penulis skenarionya.

Beberapa pelajaran yang bisa saya garis bawahi dari film Noktah Merah Perkawinan ini antara lain:

1. Keluarga Inti itu istri, suami, dan anak

Saya pernah membaca sebuah tautan yang dibagikan oleh seorang financial planner Annisa Steviani terkait siapa saja keluarga inti itu. Jawabannya adalah istri, suami, dan anak. Di luar itu adalah orang luar yang tidak akan bisa memahami apa yang terjadi dalam rumah tangga.

Tidak juga orangtua, mertua, bahkan sahabat atau sekadar teman kongkow di luar sana. Tidak ada yang benar-benar mengerti dan memahami situasi dalam rumah tangga kecuali kita dan pasangan saja. Sehingga akan berbahaya jika terjadi masalah di dalam rumah tangga, orang "luar" ikut campur untuk menyelesaikannya.

Alih-alih masalahnya selesai, justru akan semakin memburuk bahkan tak jarang yang berujung pada perceraian. Jadi setragis apapun masalah dalam rumah tangga kita, ada baiknya kita selesaikan dulu berdua saja, jangan sampai orang luar tahu masalah kita, terlebih lagi ikut campur dalam setiap keputusan yang kita ambil.

review noktah merah perkawinan

2. Bicarakan setiap permasalahan sekecil apapun dengan pasangan, jangan dibiarkan apalagi didiamkan

Belajar dari masalah Ambar dan Gilang, saya menyadari dan pernah merasakan bahwa setiap masalah yang dibiarkan itu tidak akan berujung pada kebaikan. Sebagaimana nasihat Ayu Azhari yang berperan sebagai psikolog penasihat pernikahan dalam film Noktah Merah Perkawinan ini:

Tidak semua yang didiamkan akan berujung pada kebaikan. Tidak semua yang dipendam itu akan menyembuhkan.

Maka sangat salah jika ada masalah di dalam rumah tangga kita, lalu salah satu atau bahkan keduanya menganggap masalah tersebut dipendam saja, tidak usah dibahas lagi, Namun siapa yang sangka jika permasalahan yang terus menerus dipendam suatu saat akan meledak dan menjadi permasalahan yang lebih besar?

Begitu juga dengan sikap menghindari suatu masalah untuk dibahas dan dicari jalan keluarnya bersama-sama. Ini penting, apalagi soal keuangan, soal pekerjaan, dan masih banyak lagi. Jangan sampai pasangan kita merasa tidak dilibatkan dalam penyelesaian masalah rumah tangga lho ya. Karena yang namanya rumah tangga itu kan prinsip kesalingan. 

Saling melindungi, saling menasihati, saling mendukung, dan saling menguatkan. Tidak benar jika kita menggunakan dalih "tidak mau bikin kamu makin kepikiran," atau "tidak mau kamu makin marah," untuk menghindar dari moment duduk bersama dan mencari jalan keluar.

3. Saling memaafkan dan komunikasi adalah kunci setiap hubungan

Mana ada sih manusia yang sempurna? Pasti selalu ada "cela" atau kesalahan yang pernah dibuat. Sebagai pasangan, apalagi jika sudah mengikat janji di hadapan Tuhan, malaikat, dan banyak manusia lainnya, tentu kita juga pernah melakukan kesalahan, atau bahkan sering.

Oleh karena itu mudahlah memaafkan kesalahan pasangan, karena kesalahan yang dilakukan oleh pasangan kita sejatinya juga adalah kesalahan kita. Memaafkan adalah salah satu solusi ketika pasangan sudah meminta maaf bersungguh-sungguh dan tulus ingin memperbaiki kesalahan.

Begitu juga dengan komunikasi. Jika ingin rumah tangga yang harmonis, komunikasi adalah satu-satunya jalan menuju tujuan bersama. Kita tidak akan pernah tahu isi hati masing-masing jika tidak diungkapkan, jika tidak dikomunikasikan.

Meskipun pasangan kita sangat pendiam, susah mengungkapkan perasaan atau berkomunikasi dengan kita, hal itu tidak menjadi dalih untuk menghindari komunikasi. Sepenting itu komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman.

4. Merawat cinta dengan deep talk berdua saja

Setelah kehadiran anak-anak dalam rumah tangga mungkin tidak banyak waktu yang bisa dihabiskan oleh setiap pasangan. Sesi curhat-curhat sebagaimana yang dulu pernah dilakukan saat awal-awal menikah atau bahkan sebelum menikah menjadi momen yang tidak pernah lagi dilakukan.

Padahal deep talk itu penting untuk merawat cinta yang terus bertambah usianya. Kita perlu mengingat-ingat bagaimana dulu kita jatuh cinta pada pasangan, bagaimana kita mengenalnya, dan kenapa kita memutuskan untuk menikahinya?

Kita perlu mengingat-ingat kenangan sebelum memiliki anak, bagaimana romantisnya hubungan bersama pasangan saat berjalan-jalan berdua di bawah temaramnya lampu jalanan, dan juga bagaimana kebaikan-kebaikan yang kita terima dari pasangan.

5. Family Time bersama anak-anak juga akan mempererat hubungan dalam rumah tangga

Setelah deep talk berdua, nostalgia berdua, kini saatnya kita melibatkan anak-anak untuk mengenang indahnya berjalan-jalan bersama. Indahnya duduk di meja makan untuk sarapan bersama-sama. 

Meskipun hanya 30 menit saja setiap hari, family time dengan perbincangan ringan di meja makan juga menjadi salah satu momen yang mempererat hubungan dalam rumah tangga. Saling melontarkan jokes, saling bercerita kegiatan masing-masing, atau bahkan saling mengeluh satu sama lain. Karena hanya keluarga lah yang bisa memberikan tempat bagi kita untuk pulang.

Sehingga tidak lebay jika Gilang dalam film Noktah Merah Perkawinan ini mengatakan bahwa:

Aku berpikir lama sekali, apakah aku bahagia dengan pernikahan ini? Apakah selama ini aku bahagia? Aku berpikir lama dan menemukan bahwa kalian lah sumber kebahagiaanku. Kamu Ambar, Bagas dan Ayu, adalah kebahagiaanku.

Semoga artikel ini bermanfaat, dan bagi teman-teman yang sudah nonton, boleh dong bagikan pengalaman nonton film Noktah Merah Perkawinan di kolom komentar! Yang belum nonton, selamat nonton ya! 

Baca juga ulasan film Indonesia lainnya di sini ya!

Han
Han Lebih suka dipanggil Han ketimbang Lohan. Menikmati sebagai penuntut ilmu sejati. Blogger cupu yang punya mimpi seperti bos kapanlagi

Post a Comment for "Film Noktah Merah Perkawinan, Oka Antara Sukses Bikin Nangis!"