Beberapa Hal yang Saya Tangkap dari Layangan Putus
Jika sinetron Indonesia masih terbilang gitu-gitu aja (baca: ceritanya masih ngawur dan susah masuk di akal) hal sebaliknya terjadi pada industri web series tanah air. Belakangan web series buatan Indonesia mulai patut diperhitungkan. Sebut saja web series Little Mom dan yang saat ini sedang banyak dibicarakan: Layangan Putus.
Sinopsis Layangan Putus
Sama seperti Little Mom, Layangan Putus juga tayang di WeTV. Layangan Putus sendiri adalah web series yang terinspirasi dari kisah yang pernah viral beberapa tahun lalu, dengan judul yang sama. Mengangkat tema perselingkuhan dalam rumah tangga, Layangan Putus dibintangi oleh Reza Rahadian sebagai Aris dan Putri Marino sebagai Kinan.
Aris dan Kinan adalah sepasang suami istri beranak satu yang oleh orang-orang di sekitarnya dinilai sebagai couple goals. Bagaimana tidak, kehidupan ekonomi mereka terbilang mapan dan kondisi rumah tangga mereka terbilang harmonis.
Akan tetapi, hal tersebut semu semata. Saat Kinan sedang menjalani kehamilannya yang kedua, Aris melakukan perselingkuhan dengan seorang psikolog anak bernama Lydia Danira (Anya Geraldine). Meski sudah banyak menyimpan kecurigaan, tetapi Kinan berusaha untuk stay cool, pura-pura bego padahal lagi ngumpulin bukti.
Sampai akhirnya kecurigaannya memuncak, Kinan sempat salah sasaran. Namun, dari kejadian itulah kita bisa melihat perilaku Aris yang luar biasa menyebalkan; manipulatif dan gaslighting.
8 Pelajaran dari Layangan Putus
Setelah mengikuti web series ini sampai episode 8, ada beberapa hal yang saya anggap bisa dijadikan pelajaran. Berikut beberapa hal tersebut :
#1 Selingkuh Itu Salah Pelaku
Dalam beberapa kejadian perselingkuhan, baik itu di kehidupan nyata maupun dalam bentuk hiburan (lagu, film, sinetron, web series, dan lain-lain), kadang kala saya membaca komentar, “cewek secantik/cowok seganteng … aja diselingkuhin, apa lagi yang biasa saja.”
Komentar di atas saya tangkap sebagai pernyataan bahwa karena seseorang itu cantik atau ganteng maka ia tidak pantas untuk diselingkuhi. Padahal ya nggak gitu dong. Mau itu biasa saja, cantik ataupun ganteng, tidak ada yang layak untuk diselingkuhi. Saat terjadi perselingkuhan pun yang salah adalah pelakunya. Apapun alasannya, yang salah adalah pelaku.
#2 Manipulatif, Gaslighting, dan Playing Victim Sudah Jadi Ciri Khasnya Pelaku Perselingkuhan
Kalian yang nonton Layangan Putus pasti menaruh rasa kesal bukan main pada sosok Aris. Ia suka ngegas padahal ia yang salah. Jago ngehalu alias berbohong seolah-olah istrinya gampang dibegoin. Dalam keadaan tertentu, dia sering merasa dan menempatkan diri sebagai korban, padahal sudah jelas ia adalah pelakunya.
Ketika bukti-bukti perselingkuhannya terpampang nyata pun, dia masih berkelit. Ia bisa begitu mudah meminta maaf kepada selingkuhannya, tetapi tidak pernah sekali pun melakukan hal serupa kepada istrinya.
#3 Perselingkuhan adalah Salah Kedua Belah Pihak (Pelaku Perselingkuhan dan Orang Ketiga)
Dalam Layangan Putus, kita bisa menyaksikan bahwa yang salah dalam kasus perselingkuhan adalah Aris dan Lydia, pelaku perselingkuhan dalam rumah tangga dan orang ketiga, bukan cuma salahnya Lydia saja.
Bahkan sepanjang episode, alur cerita menggambarkan bagaimana Aris yang tidak mau melepaskan Lydia meski sudah diberi ancaman. Dalam keadaan berduka dan istri sedang down pun, si Aris tetap mengunjungi Lydia. Istri lagi kesakitan di rumah sakit, ia malah sibuk berduaan di penthouse bersama Lydia. Jadi, istilah pelakor sepertinya tidak benar-benar cocok, karena Aris bukan direbut, ia sendiri yang nggak mau melepaskan Lydia.
#4 Anak adalah Korban
Selain Kinan, yang juga jadi korban karena perselingkuhan Aris adalah Raya (Graciella Abigail), anak mereka. Sama seperti Kinan, Raya juga sering jadi korban kebohongan ayahnya yang ia panggil papip.
Seringkali ia harus merasa kecewa karena papip-nya ingkar janji. Meskipun ibunya yang ia panggil mamim berusaha menutupi, tetapi ia tahu kalau hubungan kedua orang tuanya sedang tidak baik-baik saja.
Saat terjadi peristiwa duka pun, Raya adalah salah satu orang yang paling terpukul. Ia sedih, tetapi bingung harus berbagi kesedihan dengan siapa. papip dan mamimnya “sibuk” dengan perasaan mereka masing-masing.
#5 Terlalu Positif Itu Tidak Baik
Ada yang gemas dengan sosok Dita (Michelle Wanda), sahabatnya Kinan? Kalau ada, mari kita tos. Saya juga gemas!
Dita itu perpaduan karakter antara polos dengan terlalu positif. Kinan lagi curhat bahwa ia yakin suaminya selingkuh (dengan memaparkan beberapa bukti), eh … malah dianggap cuma baperan dan cemburuan. Ya, saya mengerti sih, tetapi please lah. Ya, kali orang sudah punya bukti masih diragukan curhatannya.
Belum lagi ketika Kinan masih berduka, alih-alih ditenangkan, ini malah disuruh cepat-cepat move on. Bagaimana Kinan nggak emosi coba?
Dari ucapannya Dita itulah saya belajar bahwa terlalu positif itu juga nggak baik. Kadangkala, kita butuh untuk melihat realita yang ada. Meski menyakitkan, tetapi pada kenyataannya memang itulah yang harus dihadapi.
#6 Main Cantik ala Kinan
Dalam web series ini, yang manipulatif itu bukan cuma Aris sih sebenarnya, Lydia juga. Buktinya adalah saat ia ketemuan dengan Kinan. Dengan percaya diri, ia coba untuk “menakut-menakuti” Kinan. Membuat Kinan memikirkan banyak hal sebelum mengambil keputusan yang pada kenyataannya akan merugikan Lydia dan Aris. Ia memutar balik keadaan, menjadikan kebahagiaan dan kondisi mental anak sebagai alasan agar Kinan mau mengubah keputusan.
Namun, untungnya Kinan tidak lemah. Kinan pandai membaca situasi. Ia tahu bahwa atas apa yang terjadi, ia tidak salah. Yang sedang ia perjuangkan pun adalah demi kebahagiaan anaknya. Untuk menghadapi Lydia dan Aris, Kinan melawan dengan bermain cantik. Di sanalah salah satu letak keistimewaan web series ini. Layangan Putus menampilkan perempuan yang berdaya. Pantas saja jika diminati banyak penonton.
Itulah beberapa hal yang saya tangkap setelah menonton delapan episode Layangan Putus. Saat ini, web series tersebut masih on going. Alur ceritanya pun makin greget. Di media sosial selalu ramai dibicarakan.
Demi kenyamanan dan menghargai jerih payah tim produksi beserta semua yang terlibat dalam penayangan web series ini, yuk kita nonton film Indonesia dan film-film lainnya secara legal!
Author :
Emang bagus sih film ini.
ReplyDeleteSaya yang penggemar akut film horor, tiba-tiba belakangan malah nonton film rumah tangga ini 🤣
Ceritanya udah umum banget. Tapi di sini sifat Kinan yg nggk lemah jadi nilai plus tersendiri. Jadi penonton makin seneng sama series ini.