Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Curhatku Soal Bumi, Sampaikan Suratku 50 Tahun Lagi

Burbur, burung Kasumba yang terkenal sebagai ilmuwan dalam sebuah fabel, tengah menderita atas trauma perang yang terjadi pada manusia. Burung lainnya, yang disebut sebagai Sang Pembawa Kabar, memimpin perjalanan hingga suatu waktu, burung bernama Rindang datang dan mengaku sebagai burung Albatros, yaitu burung terkuat di muka bumi sekaligus burung legendaris dalam kitab suci kaum burung. Albatros datang sebagai betina yang kuat dan menggugah semangat Burung Sang Pembawa Kabar.

Peradaban burung di tahun 2683 ini tidak selesai dibangun kembali dalam satu malam meski rumah-rumah mereka telah terbakar habis. Bumi masih menangis saat api tahu-tahu menjilat daratan. Kawanan burung bertaruh nyawa, selagi hutan terakhir di bumi habis dibakar. Di tahun 2683 bumi sudah penuh luka, kisah di dalam Cerita Bumi Tahun 2683 inilah bukti tangisannya.

-Cerita Bumi Tahun 2683 oleh Aesna-

surat untuk bumi

Surat Untuk Bumi

Kutuliskan ini di tahun 2021. Tahun penuh duka dan pelajaran.
Setelah banjir bandang, lalu longsor. 

Tak cukup sampai di situ, gempa menimpa kami di Malang Raya.

Setelah itu tenggelamnya mujahid Nanggala 402.

Luka itu belum kering hingga surat ini ditulis. Rusaknya alam dan engkau yang sudah mulai menua membuatku berpikir apa kabar dirimu di tahun 2071?

Sudahkah Pemerintah tunaikan janjinya untuk jaga hutan?

Apakah bumiku telah pulih?

Aku percaya bahwa bumiku akan hidup seribu tahun lagi. Aku juga percaya bahwa anak dan cucu kami akan menjadi generasi lestari yang akan mengambil peran agar alam sehat lestari.

Kusampaikan surat ini agar anak dan cucu dapat ikut membacanya sebagai saksi bisu. Bahwa nenek, ibu, orangtua mereka begitu peduli padamu.

Kami tak ingin hanya meninggalkan sampah, yang bahkan belum bisa terurai hingga kami terkubur tanah.

Tapi kami juga ingin meninggalkan contoh abadi, bukti nyata cinta kami pada bumi.

Jika tak ada contoh bagaimana nenek moyang mereka menjaga bumi ini, kemana lagi mereka akan mencari bukti nyata bahwa kami sangat peduli.

Surat ini sekaligus sebagai bukti dan semoga tak hilang ditelan masa yang silih berganti. Entah bagaimana lima puluh tahun lagi kau bisa bertahan dari sampah, dari polusi, dan dari panasnya matahari yang kian waktu kian membakar permukaan bumi.

Apakah perubahan iklim sudah bisa teratasi? Kuharap sudah menjadi prioritas anak-anak dan cucu-cucu kami. Karena perubahan iklim masih belum menjadi obrolan nyata di warung-warung kopi saat ini.

Ketika obrolan soal bumi sudah menjadi obrolan orang-orang di sana, aku percaya bahwa saat itulah kau akan menjadi lebih baik. Bolehkah jika aku bermimpi langit akan menjadi lebih cerah lima puluh tahun lagi?

Jika satu tetesan bahan bakar yang kami pakai memperburuk kondisi bumi, kuharap mereka juga akan menanam satu pohon sebagai ganti. Salah satu penyelesaian yang cukup adil kan, bumi?

Maka terlampir di suratku ini, bukti nyata cintaku padamu bahwa aku tak hanya sekadar basa-basi mengatakan cinta dan merayakan hari bumi setiap dua belas purnama berganti.

Ini pohon untuk anakku, agar ia akan terus menjaganya, memeliharanya, dan kembali mengadopsi anak-anak pohon yang serupa. Semata demi kelangsungan banyak makhluk hidup di dalamnya. 

Kuharap hutan akan lebih hijau, air jernih akan lebih banyak yang mengalir dari gunung-gunung ke perkotaan, juga langit yang tampak lebih cerah dari saat ini. Bisakah kau tampakkan asrinya wajahmu pada kami? Aku yakin anak cucuku tak akan sekadar berjanji, menjagamu harusnya memang prioritas kami. 

Jangan khawatir Bumi, lima puluh, seratus, seratus lima puluh bahkan seribu tahun lagi kami akan tetap menjagamu, dengan segenap tenaga dan kekuatan. Agar kau tetap menjadi pijakan yang nyaman dan aman bagi seluruh makhluk hidup di galaksi.

Ibunya al-Isya, Mei 2021. Terlampir bukti nyata cintaku padamu bumiku.

Lampiran (Tentang Adopsi Bibit Pohon)

Melalui adopsi bibit pohon, kita ikut menjaga alam sehat lestari. Jangan jadikan hari bumi hanya sekadar selebrasi tanpa arti. Jangan ragu untuk menyemai kebaikan. Jika tak bisa mengadopsi, paling tidak sebarkan kebaikan seperti ini dengan jari dan mulut kita.

Jangan lelah merayakan hari bumi dengan pesan-pesan kebaikan. Karena kita tak tahu pintu hati siapa saja yang terketuk karenanya kan.

Aku ngga ngerti kak, apa itu adopsi bibit pohon?

Adopsi Bibit adalah sebuah cara untuk berpartisipasi dalam program reforestasi melalui dukungan untuk membeli bibit pohon asli Kalimantan, penanaman dan pemeliharaan hingga dua tahun.

Dengan banyaknya bibit pohon yang ditebar, kita mengharapkan agar hutan yang terdegradasi bisa kembali hijau dan memberikan manfaat kepada kita, satwa dan planet ini.

Adopsi bibit ini bisa menjadi cara mewariskan jejak hijaumu di muka bumi, atau cara memberikan kado yang sangat indah untuk orang yang kamu sayangi.

Teman-teman bisa langsung adopsi bibit pohon melalui Alam Sehat Lestari lho.

Wariskan jejak hijaumu dengan berpartisipasi dalam program reforestasi melalui dukungan untuk membeli bibit pohon asli Kalimantan, penanaman dan pemeliharaan hingga dua tahun. Langsung saja ke website Alam Sehat Lestari dan klik menu adopsi bibit pohon. Setelah berhasil, teman-teman akan mendapatkan notif seperti ini :

surat untuk bumi

Keuntungan Adopsi Bibit Pohon Melalui ASRI 

  • Biaya adopsi bibit pohon lebih murah, mulai dari Rp 75.000 untuk bibit pohon buah dan Rp 100.000 untuk bibit pohon keras. Biaya ini sudah termasuk penanaman dan biaya pemeliharaan oleh team ASRI hingga dua tahun.
  • Melalui adopsi bibit pohon, kita ikut membantu bumi untuk menyerap karbon. Semakin besar pohon, semakin banyak karbon diserap Selama pohon bertambah besar, pohon akan selalu menyerap karbon. Satu pohon besar bisa menyerap mungkin 3 atau 4 ton karbon.
  • Mendukung keanekaragaman hayati. Seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya, apa yang akan terjadi jika tak ada lagi pohon di masa depan? Akan ada banyak spesies yang punah karenanya. Secara otomatis, kita juga ikut mendukung ekosistem satwa liar endemik seperti Orangutan dan burung Enggan.

Ketika memutuskan untuk bermitra dengan ASRI, kita tidak hanya menanam pohon. Masyarakat setempat menerima dana untuk melakukan penanaman. Beberapa kelompok penanaman dipimpin oleh perempuan, dan pekerjaan menanam pohon menunjukkan transisi dari industri yang berdampak negatif ke ekonomi berkelanjutan.

Lebih lanjut, adopsi bibit kita kadang berasal dari pasien yang menggunakannya untuk membayar biaya kesehatan di Klinik ASRI. ASRI memastikan layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas dan dapat dijangkau oleh semua orang. Kebaikannya jelas berlipat kan ya :)

Selain itu bibit pohon tidak ditanam dalam monokultur melainkan menciptakan ekosistem hutan hujan tropis yang sangat beragam, menjadi tempat tinggal orangutan, rangkong, dan spesies langka lainnya.

Surat untuk bumi ini semata dituliskan untuk mengenang bahwa saya, sebagai orangtua sangat mencintai anaknya hingga menginginkan ia dapat tinggal di tempat yang indah seperti bumi sampai waktunya habis di dunia ini. Lima puluh tahun lagi, kami percaya jika ada banyak orang baik yang peduli, bumi akan pulih dan tetap lestari. Surat ini juga mengingatkannya akan sebuah harapan. 




Han
Han Lebih suka dipanggil Han ketimbang Lohan. Menikmati sebagai penuntut ilmu sejati. Blogger cupu yang punya mimpi seperti bos kapanlagi

12 comments for "Curhatku Soal Bumi, Sampaikan Suratku 50 Tahun Lagi"

  1. Menanam pohon saat ini banyak disepelekan. Kami saja, menanam pohon sering diejek. Tapi kami lanjutkan saja. Toh nanam di tanah sendiri. Meksi memang daunnya banyak bikin sampah ke tetangga, hehehe....
    Semoga selanjutnya banyak orang yang makin sadar akan pentingnya menanam pohon demi masa depan yg lebih baik

    ReplyDelete
  2. Hal sederhana, seharga kopi di coffe shop ternama, biaya adopsi bibit pohon hanya mulai dari Rp 75.000 untuk bibit pohon buah dan Rp 100.000 untuk bibit pohon keras, sudah termasuk penanaman dan biaya pemeliharaan oleh team ASRI hingga dua tahun. Sudah bisa ikut serta menyelamatkan bumi kita

    ReplyDelete
  3. İnsyaallah tidak semua manusia di muka bumi ini buruk kelakuannya, buktinya masih ada kayak mbak ini.
    Mencintai lingkungan secara sederhana bisa diawali dengan adopsi bibit terus dikembangbiakkan

    ReplyDelete
  4. adopsi pohon nih kegiatan yg mudah bgt sebenarnya, dan bagi sebagian orang mungkin gak kerasa kayak ngluarin uang. pdhl efeknya bermanfaat bgt buat pohon. alam emang sudah ngasih alarm nya ke manusia, harusnya manusia makin sadar ya, butuh ke alam, ya di jaga huhu

    ReplyDelete
  5. Salam lestarii,,

    Wah jadi ingat slah 1 episodenya doraemon tentang begini juga

    Semoga harapan hari ini tersampaikan di 50thun lagi

    ReplyDelete
  6. Wah, asyik yaa... bisa beli bibit pakai ASRI. Aku juga mau ikutan adopsi pohon aaah.. biar nanti pas Ifaffan gede, buminya lebih ramah dan sejuk. Aamiin.

    ReplyDelete
  7. Bisa dibilang sangat terjangkau untuk berkontribusi menyelamatkan bumi melalui ASRI ya kak. Cukup 75 RB untuk pohon buah dan 100 RB untuk pohon keras. Sudah termasuk pemeliharaan selama 2 tahun.

    ReplyDelete
  8. Sekarang sudah banyak komunitas yang peduli dengan hutan. Tau nggak Mbak Jihan, bahkan Hacktoberfest aja, acara tahunan para developer di bulan Oktober, kita bisa memilih hadiah kita dengan kaos atau nanam pohon. Jadi, kita nggak perlu ngeluarkan uang sepeserpun. Nanti, sponsor yang ngeluarin dana (Microsoft, Dev, Digital Ocean, Intel, apa lagi ya, lupa). Kalau aku kemaren minta kaos sih. Tapi untuk tahun ini, kalau ikut lagi, aku milih nanam pohon aja deh (soalnya, kalau minta kaos, bayar 50 ribu eh ke bea cukai kemaren, biasanya mah nggak usah bayar)

    Terus, kita bisa juga hanya dengan fokus, bisa nanam pohon. Jadi, pakai aplikasi Forest. Kalau kita fokus dalam bekerja, nggak buka HP, Forest akan menanam pohon virtual. Semakin fokus, semakin banyak pohon yang ditanam. Nanti, kalau udah banyak, bisa jadi pohon beneran.

    ReplyDelete
  9. Terimakasih info adopsi bibit pohon ini..
    karena info ini lah saya pun tergerak untuk adopsi bibit pohon.
    Walaupun gak seberapa, tapi saya cukup senang berpartisipasi
    sekali lagi terimakasih ya..

    ReplyDelete
  10. wah jadi ingat niy dulu kalau traveling selalu yang ke hutan-hutan dan bisa nanam pohon, jadi kangen traveling ke hutan dna bisa bantu nanam pohon lagi. dan adanya adopsi bibit hutan ini pastinya bermanfaat banget untuk masa depan bumi kita agar tetap terjaga

    ReplyDelete
  11. Bagus nih program adopsi bibit pohon ini ya Mbak Ji... melalui ASRI kita diajak lebih memikirkan nasih bumi bahkan sampai 50 tahun yang akan datang. Makanya penting banget ikut adopsi bibit pohon ini ya, noted, Tfs Mbak

    ReplyDelete
  12. Aku yakin jika kita dari sekarang saling berpangku tangan melestarikan bumi dengan adopsi pohon salah satunya bumi akan tetap hijau hingga ribuab tahun selanjutnya. Keyakinan ini harus diberangi dengan tindakan nyata.

    ReplyDelete